Powered by Blogger.

Puncak Bukit Sinunggal

>> Thursday, September 18, 2014

Nyoman Sukaya Sukawati


Engkaukah itu menyamar jadi puncak bukit

Tapi kayu-kayu dan batu-batu itu
Katamu bukanlah dirimu
Namun bagaimana bisa engkau
Memata-mataiku hingga di sini

Siapa pula menyamar jadi daun-daun berguguran itu
Ataukah itu hanya suara cemasku yang tertiup angin hingga ke sini
Sewaktu gerimis meniru isak para kekasih
Yang mengingatkanku pada duka perpisahan
Pada bayangan indah yang tiba-tiba hilang ditelan kabutmu

Di sini hanya aku dan engkau
Aku pemburu sedang engkau pelari sepi
Kubidik engkau hingga kata-kata penghabisan
Secepat itu pula engkau menghilang ke balik makna-makna
Hingga yang tertinggal hanya derai-derai senja
Menyelinap ke berbagai arah di kejauhan

Bukit ini masih saja lengang
Dengan rasa pilu di jarak pandang
Untuk menemukanmu haruskah aku sekali lagi
Membaca tanda-tanda ombak di laut utara
Di sungai-sungai atau hamparan padi di sepanjang lembah
Atau mencari-cari di megahnya langit fajar:
Dan bayanganmukah itu menyamar jadi seekor burung membisu
Di antara beribu burung yang bernyanyi merayakan pagi
 

0 comments:

Post a Comment