Powered by Blogger.

Lukisan Muara

>> Wednesday, September 17, 2014

Nyoman Sukaya Sukawati


Sebagaimana kau genapkan garis dan warna di kanvasmu
Begitulah kau temukan muara ini
Hadir dari beragam sungai yang kau alirkan
Dengan bahasa ngarai-pegunungan

Ini tentu bukan hanya soal kenangan
Tentang perahu-perahu kecil yang pernah singgah
Menambatkan kisah romantiknya
Dengan pesan-pesan senja di hatimu
Ia juga bukan batas kerinduan
Sebagaimana kau pahami bahwa muara bukanlah akhir sungai
Karena itu engkau lalu ingin menjadi burung laut
Dari tiang perahu menatap bayangan gunung di dasar muara:
“Adakah sungai ini akan mengalir kembali
Ke lembah-lembah di kaki langit yang jauh?”

Ketika muara tiba-tiba mengubur dirinya di pasir
Menghilang di bawah arus, kau akan bertanya:
“Kemana gerangan ia pergi
untuk menyatakan di mana asalnya?”

Entah berapa lama ia mukim di sana
Di suatu tempat di dalam warna-warna yang terus berubah
Di mana pula asal mata air ini?
Air yang kemudian menjadi sungai berliku
yang tak pernah henti mengalir menuju arahmu
Hingga suatu saat kau sadari muaranya
Menggenang di sudut-sudut suram matamu

0 comments:

Post a Comment