Powered by Blogger.

Kemoterapi

>> Tuesday, May 07, 2013

Oleh : I Wayan Arthawa

sakit, aku pelajari
setiap tetes cairan yang menetes
dari kantung plastik
menyusuri tubuhku
mari kita salami pertemuan
lalu bercakap- cakap
tentang derita dan bahagia
ragaku tempat kau bersemayam
jadi rumah deritaku mengalunkan kesedihan

sakit, aku pelajari
air mataku dalam detak waktu
menggetarkan bandul jam
perih mengguncang
seperti pisau mengiris kulit sukmaku
seperti ada yang menari dilangit
saat malam rebah diranjangku
bertabur bintang

sepi mencatat rinduku
menuliskan_Mu dalam remang lampu kamar
rinduku tak sampai untuk menuiliskan puisi
oo, sakit perpetualang melepas lapar
mengunyah detak jantungku

aku terlempar di awang-awang
dikerumuni kunang- kunang
aku memanggil leluhurku
untuk menembangkan mantram
yang lupa aku hapalkan


Catatan:
Ini adalah sajak terakhir yang ditulis I Wayan Arthawa sebelum berpulang.


Read More..

Sajak-sajak Gumam

>> Thursday, April 11, 2013

Oleh: Abu Bakar

(1)
p.
ia telah tiba pd inti kata.
diam


(2)
tak menyeringai ia
hanya jalan2 ia.
hyena


(3)
saat dinyata habis
syukur ada 'selesai.'
kau

Read More..

Selamat malam Kota Bangkok

>> Wednesday, April 10, 2013

Lilik Mulyadi


Selamat malam kota bangkok
Di tengah gemuruh kota dalam tuk tuk
Antarkan aku menulis langitmu
Kemarau panjang maumu
Untuk sebuah ilmu
Tak terpisahkan sepanjang kalam

Coba tuliskan padaku
Berapa kemarau panjang maumu
Bahasa dari langit
Sampai batas lazuardi
Di tengah kota bangkok
Lampulampu katakan padaku
Untuk sebuah nama dalam kenangan

Read More..