Powered by Blogger.

Sinta

>> Saturday, May 16, 2009

IAO Suwati Sidemen


dalam tubuh setiap perempuan
ada bilik untuk mengabadikan
darah seorang lelaki


karena awanpun
tak berhak memilih
derajat keasaman
air hujan dalam tubuhnya

sebagai capung bersayap perak bening
dengan ekor berbuku ganjil

apakah yang lebih menyentak
selain saat menyentuh kulit air

membuat paham
mengejar bayang
adalah prosesi menuju petaka


maka jangan pertanyakan
garam peluh purusa
yang menggumpal
menyumbat lubang porimu

sebab
dalam tubuh
setiap perempuan
ada bilik
untuk mengabadikan
darah seorang lelaki

Read More..

AA Sg Mas Ruscitadewi

UNTUK IBU I


Pada awal dan akhir senyumlah
Seperti warna pada kelopak bunga

Pada rupa mungkin mataku kan berpaling
seperti sangsimu pada bunga
menjadi buah


Jangan menangis
air mata hanya membias kesamaran
kesucianmu seperti akar
yang tumbuh menjadi
menjadi pohon dan bunga

Ibu,
Malam memang, kusuka
Karena memberiku mimpi dan angan
Tapi terang matamu adalah siang, adalah nyata

Dan garis yang kita lukis
Seantiasa sarat rasa
Hingga senyuman hanya bentuk krinduan pada jeda

Dan senyumlah
pada bunga mkar dari batangmu
pada bidadari yang lahir dari kasihmu


Terjemahan Jepang:
HAHAE I


Hajinarito owarino tokoni hohoend kudasai
usui hanabirano irono youni

osoraku watashino meniwa utsurumai
anataga osereru touri
hanaga mio masubu

nakanaide kudasai
namidawa aimaini nagareru bakari
kongen’no gotoki anatano shinseisa
mega sodaci
yagate kini hanani marutokorono

Hahayo
watashiwa yoruga sukinanodesu
yoruwa watashini yumeto kuusoutowo ataetekurero
shikashi anatano meno hikariwa hirunomono,
genjitsuno sekaino mononanodesu
Soshite watashitacino egaku senwa
itsumo kanjoude ippaini naru
dakara hohoemiwa kyuusokueno katsubou dearuni
suginainodesu

Hohoende kudasai
anatano mikiyori sakiidasu hanani
anatano aiyori umereru ten’no tsukaini


Terjemahan Inggris:

FOR MOTHER I

Smile, at beginning and end
Like the colour of the lossoms cover

Perhaps my eyes will turn away from form
Like your doubt that the flower
Will turn to fruit

Don’t cry
Tears will only deflect the disguise
Of your purity, like roots that grow to become shoots
To bcome trees to bcom flowers

Mother,
I love the night
Because it brings dreams and visions
But th brightness of your eyes is the day, is the real

And the lines we painted
Are ever heavy with feeling
So that our smiles are only a form of longing for respite

So smile
on the flower that has blossomed from your stem
on the angel born your love

Read More..

Di Arhnem, Mengenang Oka Segara

>> Tuesday, May 12, 2009

IAO Suwati Sidemen


pernah kau bayangkan
musim gugur nanti

tanah memanggil kita pulang
mewarisi
rupa-rupa kematian
menelanjangi
meninggalkan tubuh kita
tinggal gurat-gurat tulang


kita tak pernah tahu wangi musim semi
bau percintaan merpati dan kelinci
sebab kita terlahir untuk mengubur diri
dalam musim gugur

setiap musim membutuhkan jasad
semacam tumbal dan seserahan bumi
dan kitalah
yang dipersiapkan
untuk menjadi tumbal musim paling indah

di jasad kita nanti
jamur musim semi menggelar payung kaumnya
menyuntikkan napas lambung
dari tubuh busuk kita

tapi segala kekaguman
tak pernah menyebut kematian kita
sebagai pembuka berkah

tinggal kita nanti
dalam kubur dangkal
menangisi perihan bekuan darah
yang tetap terhisap

Read More..

Merpati De Punt

IAO Suwati Sidemen


tepat di depan jendela kamarku
seekor merpati mengabarkan musim kawin kaumnya

barangkali tidak terlalu sulit
membayangkan, apa yang kau inginkan tersaji
dalam nampan pinangan kedua


tapi jarak masih terlalu jauh, merpati negeriku
aku bahkan tak punya peluang
untuk menggeserkan karpet ruang tamuku
walau aku sangat ingin mengakrabi
lantai rumah sewaku di De Punt

seperti sehabis mendengar
kisah kematian Dewi Madri
aku membayang seperti apakah anak-anak kita
tumbuh tanpa kau dan aku

bisa kau bayangkan , siapakah yang lebih sempurna
membentuk otot-otot tubuhnya diantara mereka
aku bahkan tak sanggup menyebutkan
nama mereka satu persatu
ada segumpal dahak membatu pada pangkal lidahku
membuat aku cacat sebagai istri dan ibu

kalau masih ada sebongkah kesabaran
yang dianugerahkan padamu
kabari aku tentang hari
di mana aku harus mengikhlaskan tubuh perempuanku
pada api jenasahmu

Read More..