Powered by Blogger.

Namaku Dirah

>> Thursday, September 18, 2014

Cok Sawitri


ketika wanita menjadi janda
mulailah sudah prasangka
melucuti kemurnian rahim
rumah-rumah menanam pandan di pintu-pintu
anak-anak menutup lubang pusar
lelaki menggosok-gosok kumisnya


namaku dirah
aku cangkul tubuhku
hujan telah mengirim hati dan jantung ke tanah
sedang harapan ada di luar kenyataan hidup
pagi itu aku bertanya pada diri: raja mana itu!
Kematian suamiku menjadi aniaya
kesendirian ini menjadi kamar hukuman
tetapi apa kesalahan anakku

namaku dirah
aku hanya seorang janda
sia-sia bila kukirim pertanyaan: apa salahku?kekuasaan telah menasibkan kekhawatiran
tembok-tembok tingii
penjaga-penjaga yang tak lagi miliki mata
siang malam membisukan
              Siapa saja yang hendak bicara
apa pun namanya yang dipagari
               berlapis-lapis benteng
berbulan-bulan pesta upacara
disuburkan sumpah dan janji kesetiaan
terusik bisikku: namaku dirah
tanah yang telah berakar-buah

siapa diterjang seribu anak panah
tubuh ramping berbalut kain putih itu
luruh tersangga batang pohon kepah
matanya memancarkan hati yang bebas
ketika tubuhnya merosot ke bawah
rumput-rumput menegak menyediakan dirinya
menanti kedatangan tubuh ibunya


namaku dirah
dengan darah usus di leher aku menari sepuas hati
kepedihan ini
               kemarin di tengah malam
               aku sejenak merasa takut
kandung telurku diserang usikan dingin
menisik bayang ayahmu
andai dia masih
kecengengan senantiasa
             menawarkan riwayat luka
aku cangkul tubuhku
kerna namaku dirah

ribuan prajurit terpuruk
membelalak menyambut kematian
seperti tak percaya
kekuasaan tidak melindungi nyawanya
selembar kain putih
leher berkalung usus
rambut gimbal bau amis darah


sampaikan:
semua benteng memiliki celah
begitupun keangkuhan
tak kecuali kekuasaan retak
          oleh lirik mataku
kerna namaku dirah
hanya seorang janda
bukan tubuh di atas tahta
di mana senjata adalah kaumnya


1997


*Puisi ini pernah dimuat di Jurnal Kebudayaan "Kalam" Edisi 13, 1999, halaman 86-87

1 comments:

Post a Comment