Powered by Blogger.

Kepalaku di mana

>> Wednesday, September 03, 2014

Dewa Putu Sahadewa


Sedari tadi aku mencarinya
Ia teronggok di meja rapat . Muntah
Lalu meloncat ke pantai merah
Yang menawarkan sepi. Unggas terbang dari balik semak
Turis tertawa di atas ombak
Kepalaku terpental sepanjang perkampungan tanpa bangunan
Hanya ilalang dan papan usang
Rumah nelayan?

Mendarat di real estat
Gagal mengetuk pintu angkuh
Dilindas mobil mewah . Muntah
Kepalaku terbang ke seberang kali
Di bantaran sepanjang kalkulasi angka kemiskinan
Yang turun di grafik pidato para menteri
Tapi meningkat di sepanjang proposal bantuan luar negeri

Aku mengaduh. Berteriak dan bernyanyi
Di mana kepalaku
Di mana kepala kita
Begitu mudah bayi kehilangan ibunya
Begitu sering ibu kehilangan anak remajanya
Begitu selalu istri kehilangan
suaminya

Ketika kepala dan badan sulit
Disatukan
Orang orang tak bisa dibangunkan
Dengan slogan atau rayuan
Ketika kita tak mampu menjelma
manusia
Tak merasa hina merampas nasi
Di piring kusam pengemis kusta
Dan bangga dengan catatan
Pencucian uang hari ini
Para penyair bilang bacalah puisi

Dengan bantuan puisi
Aku satukan diriku
Kepala dan badanku mampu menyatu
Lalu Aku tengok isi tubuhku
Hatiku
tak ada di sana

Di mana hatiku...


Sahadewa, 2014


0 comments:

Post a Comment