Powered by Blogger.

Terakota Tanah Bali

>> Tuesday, July 18, 2006

Sinduputra


: Devian Branitasandhini

ini babad manusia garam, menatah nama di air :dengarkanlah!cakup tanganku, aku singa bersayap . masuki hutan lambangaku tanam air api tanah kayu dan logam mulialubdaka berburu dan diburu di hutan inirama pun singgah dan membangun kemahsepanjang pencariannya menemukan sitaarjuna bahkan bertapa dan memanah babi hutansebelum menerima senjata rahasia dan kitab sucisuaka gunung pasir ini :tanpa pintu. tanpa atap.aku membungkuk diam. untuk memasuki kesenyapannya. bertanimelompat ke dalam api. seseorang yang mengembara 4 yuga------yang menanggung semua penyakit. bertopengkarena tidak ada yang dapat diajaknya bicara-----berkisah lelaki yang hendak menikahi ibunyaaku menjadi ikan selama tahun tak dikenal. menyusup kabut asap sampai bayanganku ditangkap. dibalut rumput, ditanamdi tanah berpagar. aku tak bisa sembunyi dari padang penangkaran ini. aku diringkus. beringsut, berkelit jejak dan suaraku menghujam sawah seluas telapak tangan. dan oleh gigir aura auratku,seekor kuda menggigil. seekor kuda bermata kunang-kunang.melubangi setiap tanaman sawah dengan sebelas taring sayapnyabau mulut daki lengan peluh paha hingga garis telapak kakinyamempesingkan aku. hanya tubuh berasap. melepassisik tikus berwarna: mengarung tumbuh disetiap tempat upacaratersentuh cahaya dingin sepanjang jalan lahar. suara seekor keramenunjuk ketiga mata air: jangan pejamkan. bayangkan!mata lele itu seolah bulan sabit dari tempat matahari terbitaku butuh seekor anjing, untuk menyeberangi kegaduhan initanganku mengupas batu-batu. meniupkan wangi bungake lubang hitamnya. terjaringlah bidadari-bidadari kayuraksasa-raksasa padas: binal banal kalapaku menyelinap ke lubang cacing perut penyu batuwaktu tersobek.hutan perlahan asam. ttinggallah seorang pendoamengucapkan pengakuan dosamenggoreskan nama sandi dengan asin empedu pada selaput daratuhan! tempat sucimu terbakar doa amarahkuaku legam. lebam. seragam boneka garam

0 comments:

Post a Comment