Powered by Blogger.

I Wayan Artawa

>> Wednesday, July 19, 2006

NYEPI

(Mengenang Isyarat Alam dalam Keheningan)


Aku ingin kembali belajar
Tentang sunyi
Sebelum kentongan memberi isyarat duka
Sebelum langit menguras air mata
Menyampaikan kidung sedih
Pada bumi yang tua
Dijejali kebisingan
Manusia mabuk dibungkus lesetan cahaya
Seperti robot menari
Mengikuti dentang logam baja
Kabel-kabel dan virus-virus komputer
Masuk kejantung manusia
Menari di nurani
Manusia diprogram oleh jaman besi

Aku hanya bisa berenang dalam bahasa sunyi
Saat pohon-pohon runduk
Angin tertidur lelap di gua-gua leluhurku
Sunyiku laut bergelora
Meditasi di tikar daun pandan
Keheningan di detak jantung
Mengukir perjalanan bumi

Dengan sepotong lidi pohon rontal
Gumpalan bunga tanah coklat
Kesucian gerimis doa
Taksu hatiku mencium tanah cipta-Mu




TANAH LELUHUR


Menggurat aksara di daun lontar
kidung mana yang harus dialirkan
mengendapkan bathin dalam semadi
anak-anak semuanya berlari
meninggalkan tanah leluhur

melebur tanah kehidupan serasa kosong
di pohon-pohon gamelan
puncak candi berendam keperihan
leluhur kita

seperangkat canang dan dupa
menggigil di keheningan jagat
tak bertuah untuk menyegarkan kandungan
kesetiaan bagi kehidupan
bagi kita
anak-anak
dan cucu-cucu

Amlapura, 1989

0 comments:

Post a Comment