Powered by Blogger.

Kemah Malam Burung Malam

>> Tuesday, July 18, 2006

Sinduputra


: Devian Branitasandhini dan Ravikan Varapanna


burung-burung malam berkumpulpada sebatang pohon dengan luka sadapburung-burung berbaring tidurtanpa mimpi. tanpa gerak. tanpa suara. tanpa cahayadalam kedamaian tak berwaktumusim gugur merontokkan bulunyamenyusun tulisan tak terbacadi udara pucat. semisal epitafJam 00.00 terminal bagi benda-benda matiinilah malam dengan aroma serbuk besiyang gelapnya dikelilingi burung-burungdan satu diantaranya berbulu hitamseekor merpati bermata merah yang hidup dari ikan dan susumengenakan bintang pagi didahinyamempunyai anak, untuk menyampaikan kabaryang gagu, yang mencatat dengan kagumsebuah pulau dengan gunung berapiburung yang tercengkeram pohonyang menjalani pelapukan, senasib sayap kupu-kupubergembira dalam kesepiankarena tahu rahasia wangi sekuntum bungaterbungkus rumah laba-labasinggah dengan tubuh kehilangan paruhseakan laron cahaya. belalang kembara berlendir amistiada pantas disedihkan. yang hidup maupun yang mati
menjamu kegelapan sepanjang 350 tahun iniapi menjelma dari dalam airmelainkan angin yang membawa benihdari sumber yang hangatnya menjauhair mata yang mudah terbakar
tanganku yang rapuh, bacalah !bacalah batu hitam bola mataku
boneka kayu di ketinggian tanpa dasar

0 comments:

Post a Comment