Powered by Blogger.

Perahu Daun

>> Saturday, July 22, 2006

Tan Lioe Ie


Di tepi danau kita berdiri
melempar batu kanak-kanak
ke dalamnya.
Seribu purnama bercermin di air
Batu kanak-kanak berlumut sudah.
Kita masih di sini
menyaksikan angin
menjatuhkan sehelai daun
mengapung di permukaan
menjadi perahu
menjemputmu
menembus kabut
Kau pun tak tampak lagi.
Mataku bukan mata dungu ikan
yang tertipu umpan di mata kail
Tapi tak juga sanggup menyibak kabut itu
Kau tetap lenyap dari pandang
Tinggal kecipak air ditepuk angin
Angin yang lagi akan menggugurkan daun
mengapung jadi perahu
menjemput penyeberang berikutnya.

Sajak ini pernah dimuat di Rubrik "Bentara" Kompas - Rabu, 04 Februari 2004

1 comments:

Sepenuhnya 11:07 PM  

keren puisinya :)

Post a Comment