Powered by Blogger.

Made Adnyana Ole

>> Saturday, October 18, 2014

Lahir di Marga, Tabanan, Bali.  Sempat bergabung dengan sejumlah penyair Bali di Sanggar Minum Kopi (SMK) dan kemudian mendirikan Yayasan Selakunda di Tabanan. Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Dwijendra, Denpasar, ini pernah bekerja di Jakarta menjadi wartawan Nusa Bali Beberapa kali memenangkan lomba penulisan puisi dan cerpen di Bali maupun tingkat nasional. Puisi dan cerpennya dimuat di sejumlah media massa, seperti Bali Post, Nusa, Suara Karya, Jawa Pos, Koran Tempo, Kompas, Horison, Minggu Pagi dan rumahlebah ruangpuisi. Puisinya terkumpul dalam berbagai antologi puisi, antara lain Antologi Puisi Indonesia (Komunitas Sastra Indonesia, 1997), Amsal Sebuah Patung (Yayasan Borobudur, 1997), Bunga Rampai Puisi Bali (Bali Mangsi, 1999), Datang dari Masa Depan (Sanggar Satra Tasik, 2000), Bali The Morning After (Darma Printing Australia, 2000), Art and Peace (Buratwangi, 2000), 100 Puisi Terbaik Indonesia (GPU, 2008), Singa Ambara Raja dan Burung-Burung Utara (Mahima Institute Indonesia, 2013), serta Dendang Denpasar Nyiur Sanur (Arti Foundation dan Pemkot Denpasar, 2012). Buku kumpulan cerpen tunggalnya, Padi Dumadi, diterbitkan Arti Foundation, 2007. Bersama buku kumpulan cerpennya itu, tahun 2007, ia mendapat penghargaan Widya Pataka di bidang kepenulisan dari Gubernur Bali. Beberapa kali terlibat dalam acara Ubud Writers and Readers sebagai pemateri, pembaca puisi dan kurator untuk penulis Indonesia. 

0 comments:

Post a Comment