Powered by Blogger.

Merpati De Punt

>> Tuesday, May 12, 2009

IAO Suwati Sidemen


tepat di depan jendela kamarku
seekor merpati mengabarkan musim kawin kaumnya

barangkali tidak terlalu sulit
membayangkan, apa yang kau inginkan tersaji
dalam nampan pinangan kedua


tapi jarak masih terlalu jauh, merpati negeriku
aku bahkan tak punya peluang
untuk menggeserkan karpet ruang tamuku
walau aku sangat ingin mengakrabi
lantai rumah sewaku di De Punt

seperti sehabis mendengar
kisah kematian Dewi Madri
aku membayang seperti apakah anak-anak kita
tumbuh tanpa kau dan aku

bisa kau bayangkan , siapakah yang lebih sempurna
membentuk otot-otot tubuhnya diantara mereka
aku bahkan tak sanggup menyebutkan
nama mereka satu persatu
ada segumpal dahak membatu pada pangkal lidahku
membuat aku cacat sebagai istri dan ibu

kalau masih ada sebongkah kesabaran
yang dianugerahkan padamu
kabari aku tentang hari
di mana aku harus mengikhlaskan tubuh perempuanku
pada api jenasahmu

0 comments:

Post a Comment