Sajak Kartu Tiga
>> Wednesday, October 15, 2014
Oka Rusmini
sepotong ranting menyentuh kening kita
anak-anak berlari, tawanya melukai warna rumput
aku berlindung di harum rambutmu
yang asing
dingin
agak liar
sesekali kautawarkan ladang-ladang tandus
tak pernah kautahu
bunga-bunga memahat namaku di kelopaknya
katanya:
“hanya perempuan memahami bahasa pohon”
anak-anak itu
sering menyentuh kelopak bungaku
menaburkan bangkai namamu di bumi
suatu hari
dijatuhkan putik
akar pohonku retak
katanya:
“tak kauperlukan anak-anak, juga lelaki. telah kusiapkan batu-batu
yang tertidur dekat batang. bisa kaumainkan daun-daun. bangun mimpi
orang-orang di luar menunggumu. siapkan ladang matahari. ini ladangmu.
matahari tak pernah salah arah. kembalikan daging bumiku”
1995
*Sajak ini pernah dimuat di Jurnal Kebudayaan "Kalam" Edisi 8 - 1996
0 comments:
Post a Comment